Minggu, 16 November 2008

RELAY

KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Sew beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Dan hanya dengan ridho Allah SWT, saya dapat menyusun makalah ini, walaupun masih banyak mengalami kesulitan dan kendala, namun karena terdorong oleh rasa tanggung jawab sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan tugas makalah, maka dengan segala kerendahan hati kami menyajikan makalah ini dengan judul SISTEM ELEKTONIKA RELAY

Penyusunan tugas ini merupakan salah satu syarat yang harus di penuhi dalam mengikuti program pembelajaran perkuliahan pada jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresil ( UMG ).

Disadari sepenuhnya bahwa selesainya tugas ini bukan semata hasil kerja keras penyusun, tetapi berkat bimbingan Nimatul Ma’muriah, M.Eng. Selaku dosen pembimbing yang telah memberi petunjuk dalam penyusunan tugas.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penyusun menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan atas perhatiannya saya ucapkan banyak terimakasih.



Definisi

Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

koil : lilitan dari relay

common : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal)

kontak : terdiri dari NC dan NO

Tentang Relay

Membedakan NC dengan NO:

NC(Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.

NO(Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common.

Bagian-bagian relay dapat diketahui dengan 2 cara, yakni:

- dengan cara melihat isi dalam relay tersebut

- dengan menggunakan multimeter (Ohm)

Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan cara memberikan tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya.

Jika kontaknya masih bekerja NC-->NO atau NO-->NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik.

Hubungkan common dan NO jika menginginkan rangkaian ON ketika koil diberi tegangan.

Hubungkan common dan NC jika menginginkan rangkaian ON ketika koil tidak diberi tegangan.

Rangkaian relay pengontrol digunakan sebagai komponen kontrol untuk peralatan yang beroperasi dengan tegangan DC atau AC, sehingga memberikan perlindungan bila terjadi kerusakan port pada komputer. Relay magnetic ini merupakan sebuah kumparan dengan induktansi spesifik yang menyebabkan sebuah kontak atau sambungan untuk membuka atau menutup ketika arus spesifik memuatnya. Sambungan ini akan tetap pada posisinya sampai arus turun akan dikendalikan oleh program pascal.

Prosedur:

1. merangkai rangkaian dari skema berikut: relay -> db25

2. memberi sinyal high pada port parallel.

3. menutup saklar battery

4. membuka saklar battery

5. mengambil data

Data praktikum:

1. saklar battery tertutup, led menyala.

2. saklar battery terbuka, redup.

Pembahasan:

Skema di atas dimaksudkan untuk memanfaat riley sebagai saklar. Ketika arus mengalir dari port parallel dan saklar battery terhubung, led akan menyala. Namun begitu saklar dibuka, led akan redup walaupun port parallel memberi sinyal high.

Hal tersebut dikarenakan sifat magnet riley hilang ketika tidak ada arus dari battrey yang mengalir. Sehingga pin c terlepas dan koneksi terputus.

Relay adalah sebuah alat yang bekerja secara otomatis mengatur/ memasukkan suatu rangkaian listrik (rangkaian Trip atau Alarm) akibat adanya perubahan rangkaian yang lain

PERANGKAT SISTEM RELAY PROTEKSI

Relay Proteksi adalah suatu relay listrik yang digunakan untuk mengamankan peralatan peralatan listrik terhadap kondisi abnormal.

Relay Proteksi Pembangkit adalah suatu relay proteksi yang digunakan untuk mengamankan peralatan peralatan listrik seperti generator, trafo utama, trafo bantu dan motor-motor listrik pemakaian sendiri suatu pembangkit listrik

Yang dimaksud dengan perangkat sistem proteksi adalah:

Circuit Breaker/ Disconnecting Switch – PMT/PMB (Pemutus Tenaga/Pemutus Beban)

Trafo tegangan(PT/Potential Transformer) dan Trafo arus (CT/Current Transformer)

Battery Pengawatan

Fungsi dan Peranan Relay Proteksi:

Mengamankan Operasi peralatan pembangkit dari kecelakaan atau kerusakan yang fatal

Catatan Revisi:

Berhubung banyak yang mempermasalahkan penggunaan kaki relay no.30 & 87, maka diagram di bawah sudah di revisi, kaki no.30 ke accu, kaki 87 ke klakson/lampu. Banyak diantara kita yang kurang puas dengan suara klakson bawaan motor/mobil yang kurang keras/lantang, atau juga lampu standar yang kurang terang atau berdaya kecil Di toko partshop atau asesoris otomotif, banyak dijual klakson aftermarket yang suaranya bagus seperti Fiam, Hella, bosch, PIAA, Wolo, Hadley, fer, dsb. Klakson tersebut membutuhkan daya yang cukup besar, sayangnya kabel yang terpasang pada klakson standar bawaan motor/mobil tidak dapat mengakomodasi kebutuhan daya tersebut. Malah bisa jadi saklar klakson tersebut akan cepat rusak karena setiap kali ditekan, akan mengeluarkan percik api pada metal contact didalamnya yang lama kelamaan akan aus, bahkan plastik case nya akan meleleh. Begitu juga dengan pemasangan lampu yang berdaya lebih besar, akan berkasus sama dengan kasus di atas.Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita membutuhkan bantuan komponen tambahan yaitu relay.

Relay adalah suatu komponen yang digunakan sebagai saklar penghubung/pemutus untuk arus beban yang cukup besar, dikontrol oleh sinyal listrik dengan arus yang kecil.

Dengan menggunakan relay, kabel yang menuju saklar tidak perlu kabel yang tebal, sebab arus yang terhubung ke saklar sangatlah kecil.

Banyak relay yang beredar di partshop, ada berbagai merek seperti Hella, Bosch, Omron, dsb, Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan relay bermerek BOSCH yang asli, begitu juga dengan socket relaynya. Berikut komponen yang diperlukan untuk project ini..

- Socket Relay merek Bosch + terminal konektornya

- Relay Bosch 4 kaki tipe “0 332 019 453”

- Fuse Box (kotak sikring) + terminal konektornya

- Fuse / Sikring yang disesuaikan dengan beban arusnya .. misalnya 10 Ampere.

- Kabel tebal serabut diameter 5mm

- Terminal Ring 10mm.

Cara Pemasang..

Ada 2 macam sistem pelistrikan untuk Klakson atau Lampu, yaitu yang dikontrol oleh tegangan positif dan tegangan negatif. Biasanya sistem yang dikontrol oleh tegangan Negatif menggunakan 2 kabel. Dimana satu kabel untuk ke positif dan satu lagi ke saklar pengontrol. Sistem yang dikontrol oleh tegangan Positif, biasanya menggunakan 1 kabel saja dari saklar pengontrol. Kabel satunya lagi mengambil negatif dari ground atau body.

Manfaat yang didapat dengan menggunakan rangkaian relay ini adalah:

- klakson akan bersuara lebih keras/lantang atau lampu akan menyala lebih terang.

- saklar klakson / lampu akan lebih awet.

Tidak ada komentar: